Hari ahad akhir Maret tadi siang (29/03/2015) saya melewati 3 pabrik semen yang berdekatan sekaligus tempatnya begitu luas dan memukau, saya tidak perlu sebutkan mereknya. Seperti biasa jalanan berdebu truk pengangkut batu gunung hilir mudik meski hari libur pabrik masih ada saja yg bekerja agar produksi semen-semen terus didistribusikan ke pelosok negeri
Saya jadi ingat masih kecil suka membuat sesuatu dari semen jika adonan sudah mulai mengeras seperti bentuk yang saya inginkan senangnya bukan main.
Nah. Rekan tronika semua bukan cerita itu yang ingin saya tulis kali ini melankan seni semen. Semeeeen?! Ya semen.
Bagaimana jika beberapa perapot rumah seperti meja, lampu, kursi, dekorasi terbuat dari semen yang membatu. Berhubung saya nulis terpaksa menggunakan blogging mobile. Jadi nanti gambarnya saya update kalo saya gunakan pc.